BUDIDAYA
SEMANGKA HIBRIDA
DENGAN PENGAIRAN SISTEM SUMUR GOWAK
( Kearifan Lokal Spesifik Lokasi )
DI
KECAMATAN
TAYU
Oleh :
Sukarwi, SP (Penyuluh Pertanian Balai Penyuluhan Kec. Tayu)
a. Musim Tanam I
: akhir Pebruari – awal Maret
Pemasaran
akhir April – awal Mei biasanya diperoleh produksi baik dan harga layak.
b. Musim Tanam
II : Juni – Juli
Pemasaran
Agustus – September biasanya diperoleh produksi baik dan harga baik.
c. Musim tanam menyesuaikan pemasaran
pada bulan puasa sampai dengan Hari Raya Idul Fitri.
2. MENYIAPKAN LAHAN
Tanaman
semangka membutuhkan air cukup banyak tetapi tidak tahan genangan air, maka
perlu dipersiapkan lahan berdasarkan musim tanam yaitu :
a. MT. I ( Pebruai – Maret ) disiapkan
lahan kering ( tegalan ) dengan kondisi drainase baik dan dekat dengan sumber
air ( irigasi, sumur, sungai ).
b. MT. II ( Juni – Juli ) disiapkan
lahan sawah setelah tanaman padi MT II dengan kondisi drainase baik dan dekat
dengan sumber air ( saluran irigasi, sumur, sungai )
3. PENGOLAHAN LAHAN, PEMUPUKAN DASAR DAN
PEMASANGAN MULSA PLASTIK
a. Pembuatan bedengan lebar 4 – 5 m,
panjang menyesuaikan kondisi lahan dan saluran pemaskan/ pembuangan air.
b. Pengolahan tanah dengan cara
pembajakan traktor/mencangkul dan pembersihan gulma ( rumput liar ) pada lahan
calon lubang tanam tepi bedengan selebar +/- 1 meter.
c. Pemberian pupuk dasar bersamaan
dengan pengolahan tanah dengan pupuk Phonska 200 kg + 200 kg Dolomit / hektar.
d. Pemasangan mulsa plastik hitam perak,
kebutuhan per hektar 5 rol @ 18 kg. selanjutnya dibuat lubang tanam dengan jarak tanam 60 – 70 cm.
e. Jika tidak menggunakan mulsa plastic
disiapkan lubang tanam dengan cangkul dengan jarak tanam 60 – 70 cm.
4. PERSEMAIAN
a. Pembuatan pot persemaian per hektar
+/- 7000 pot dengan bahan bahan/media pupuk kandang siap pakai atau kompos jerami + tanah, semua bahan
diayak untuk menghilangkan campuran batu, kerikil dan bahan lain yang tidak
dibutuhkan.
b. Varietas yang ditanam untuk MT I :
Varietas 311, Amor, Tamanis ( Inul ) dll. MT II : Varietas 311, Amor, Tamanis (
Inul ), Black Orange, dll. Pemilihan
varietas sebaiknya menyesuikan musim dan kebutuhan pasar.
c. Perendaman benih +/- 8 – 12 jam, kemudian
diperam +/- 24 jam benih sudah berkecambah. Pemeraman benih dapat menggunakan
daun pisang / daun jati ditempatkan dalam ruangan yang hangat dan gelap.( ctt :
perendaman benih sebaiknya dicampur dengan fungisida jika benih yanga akan
ditanam belum diberi perlakuan seed treadment.
d. Penanaman benih kedalam pot, satu
beih per pot kemudian ditutup dengan daun – daunan +/- 24 jam.
e. Perawatan benih, lakukan penyiraman
pagi dan sore hari dengan gembor. Setelah 4 hari penyiraman dapat dicampur
pupuk Phonska +/- ¼ gelas Aqua tiap satu gembor dan disiram air
biasa kembali.
5. TANAM
Benih umur 7 – 9 hari telah siap untuk
ditanam, sebelumnya dilakukan persiapan :
a. Membuat lubang pada mulsa plastic
sebesar kaleng susu kental manis jarak antar lubnag 60 – 70 cm.
b. Air irigasi untuk penyiraman benih
yang ditanam.
c. Pelaksanaan tanam dengan membuat
lubang lubang pada tanah sesuai jarak tanam mulsa plastic dan membuang plastic
pot.
6. PERAWATAN TANAMAN SEMANGKA
a. Pemangkasan cabang utama disisihkan 3
cabang dan pemangkasan cabang sekunder.
b. Perempelan buah dilakukan untuk
memperoleh buah yang baik dan besar optimal. Satu tanaman disisakan 1 buah pada
ruas ke 8 – 10.
c. Pembersihan gulma dilakukan untuk
mengurangi persaingan penyerapan hara ( pupuk ) dan sinar matahari. Penyiangan
perlu dilakukan untuk pengendalian gulma yang ada disekitar tanaman pokok
maupun dipelataran karena gulma dipelataran dapat mengganggu penyinaran sinar
matahari dan sarang hama penyakit.
7. PEMUPUKAN
a. Pupuk dasar, Phonska 200 kg/ha +
Dolomit 200 kg/ha.
b. Pupuk susulan I : Phonska 1 gelas
agua + air 10 liter dikocorkan tiap batang 1 gelas 200 ml ( gelas aqua) umur 1
minggu.
c. Pupuk susulan II : Phonska 1 gelas
agua + air 10 liter dikocorkan tiap batang 1 gelas 200 ml ( gelas aqua) umur 2
minggu.
d. Pupuk susulan III : Phonska 1,5 gelas
agua + air 10 liter dikocorkan tiap batang 1 gelas 200 ml ( gelas aqua) umur 4
minggu.
e. Pupuk susulan IV : Phonska 1,5 gelas
agua + air 10 liter dikocorkan tiap batang 1 gelas 200 ml ( gelas aqua) umur 5
minggu.
f. Pupuk susulan V : Phonska 1,5 gelas
agua + 0,5 gelas aqua ZA + air 10 liter dikocorkan tiap batang 1 gelas 200 ml (
gelas aqua) umur 6 minggu.
Catatan
: Dosis dan macam pupuk menyesuaikan dengan kondisi pertanaman. Kalau
pertumbuhan agak lambat pupuk biasa ditambah KNO3. Karena pupuk KNO3 merupakan
pupuk yang siap pakai.
8. PENGAIRAN
Pengairan tanaman semangka di kecamatan Tayu ada yang memakai Sistem Sumur Gowak, pompa, dan sistem pengairan water drop (irigasi tetes )
Pengairan dengan Sistem Sumur Gowak merupakan kearifan lokal petani semangka kecamatan Tayu, dengan cara membuat sumur di lahan semangka dengan ukuran kurang lebih 2 M persegi dengan kedalaman kurang lebih 1,5 meter. Sistem ini cocok untuk lahan sawah di dataran rendah, dimana dengan kedalaman 1-2 M sudah muncul sumber air.
Air yang muncul di sumur Gowak diambil dengan ember untuk disiramkan ke tanaman Semangka .
Tanaman
semangka membutuhkan air cukup banyak untuk budidaya, menggunakan mulsa plastic diairi pada saluran 5 – 7 hari sekali melihat kondisi pertanaman. Untuk
budidaya tanpa mulsa plastic disiram tiap hari pada pagi/sore.
9. PENGENDALIAN ORGANISME
PENGGANGGU TANAMAN
a. Hama Utama
a.1.
Kumbang Cucurbit ( Oteng - Oteng )
Menyerang tanaman sejak dipersemaian
memakan daun dengan meninggalkan guratan – guratan konsentris. Larva dapat
merusak perakaran sampai pangkal batang akhirnya tanaman layu. Pengendalian
dengan insektisida kontak/racun perut, contoh marshal 200 EC.
b.2.
Trips
Serangan Thrips mengganas terutama musim
kemarau, penyebab utama daun keriting imulsi dari tunas, serangan berat dapat
menyebabkan kegagalan tanaman. Pengendalian dengan menggunakan insektisida
sistemik contoh : Agrimec, Numectin, Dimectin.
c.3.
Aphis
Serangan berat terutama pada musim
kemarau, menyebabkan kriting pada daun muda, meninggalkan cairan manis dan
lengket. Hama ini cepat berkembnag biak tanpa perkawinan. Pengendalian dengan
insektisida kontak, sistemik. Contoh : Curacron, Marshal dll.
d.4.
Lalat Buah.
Menyerang pada buah semangka,
meninggalkan luka dan larva. Buah yang terserang menjadi busuk. Pengendalian :
Insektisida kontak, Contoh : Decis dll.
e.5.
Ulat Perusak Daun.
Menyerang daun dan kulit buah sehingga
menurunkan kualitas buah. Pengendalian dengan insektisida kontak dan lambung.
Contoh ; Cascade, Rosco dll.
b. Penyakit
b.1.
Layu Bakteri
Daun tanaman layu satu persatu akhirnya
tanaman layu secara keseluruhan. Apabila pangkal batang dipotong melintang akan
mengeluarkan lender putih kental dan lengket. Penularan dapat melalui kumbang
cucurbit ( oteng –oteng ), melalui peralatan ( gunting, pisau, dll )
Pengendalian
: - Menanam varietas yang tahan
- Peredaran benih dengan bakterisida (
Agrimycin )
-
Hindari genangan air antar bedengan
- Mencabut / memusnahkan tanaman yang sakit
b.2.
Layu Fusarium
Daun tanaman layu dan mengkerut mulai
ujung tanaman. Jamur menyerang pada semangka stadia pertumbuhan, batang batang
bawah atau leher batang jadi busuk, kalau diamati pada batang yang dibelah
tampak berwarna coklat, jika serangan dari persemaian, tanaman akan kerdil dan
mati.
Pengendalian :
- Memilih lahan yang belum terinfeksi
dengan jenis tanaman satu family ( Semangka, Timun, Melon, Labu dll )
- Pengapuran untuk meningkatkan Ph
tanah, karena penyakit berkembang dengan baik pada ph 4,5 – 5,8.
- Hindari penggunaaan pupuk N ( Urea, Za ) berlebihan.
- Penyemprotan / siraman dengan
Fungisida
b.3.
Downy Mildew ( Kerapak )
Gejala serangan tampak bercak – bercak
kuning pada daun, kemudian akan berubah menjadi coklat, kering dan mati.
Serangan berat akan menurunkan kualitas buah. Perkembangan jamur dipicu
kelembapan tinggi terutama hujan pada malam hari.
Pengendalian :
- Penyiraman daun / penyemprotan dengan
air setiap hari sebelum matahari terbit ( +/- jam 05.0 WIB ).
- Pengendalian dengan Fungisida Sistemik.
b.4.
Busuk Buah
Dapat menyerang batang, daun dan buah.
Penyebab serangan oleh jamur Phytophora dan Pythium. Perkembangan penyakit
dipicu oleh kelembaban yang tinggi.
Pengendalian :
- Hindari buah menumpang batang, daun,
dan jerami atau bahan lain yang mudah membusuk.
- Mengurangi kelembaban dengan
pemangkasan cabang dan daun.
- Penyemprotan dengan Fungisida.
9. PANEN.
Sebagian
besar petani menjual hasil semangka secara tebasan. Akan tetapi dalam pemasaran
produksi oleh pedagang dilakukan grading yaitu:
Kelas A dengan
bobot lebih 4 kg.
Kelas B dengan
bobot kurang 4 kg.
Kelas C dengan
bobot +/- 1 -2 kg.
YANG DIMAKSUD CABANG UTAMA / SEKUNDER ITU YNG MANA BOS
BalasHapus